Cengkodok,
Tumbuhan Liar yang Banyak Manfaat
Oleh : Nurdianti Awaliyah
(Ketua Bidang Eksternal)
Majelis Rayon KAHMI Pontianak Utara
Foto :
Tumbuhan Cengkodok di pinggir jalan
Masyarakat Provinsi Kalimantan Barat,
khususnya penduduk Kecamatan Pontianak Utara pasti sudah sangat mengenal dengan
tumbuhan cengkodok. Tumbuhan liar yang mempunyai buah kecil berwarna hitam keunguan
ini sering kita makan waktu masa kanak-kanak dulu. Rasa buahnya yang manis
agak-agak kelat ini selalu meninggalkan warna ungu pekat di lidah setelah kita
memakannya. Bunganya yang cantik berwarna ungu muda juga sering sekali kita
petik untuk kita jadikan mainan pasar-pasaran. Tumbuhan ini tumbuh di pinggiran
jalan atau di lahan tanah yang kosong.
Tumbuhan cengkodok memiliki nama ilmiah Melastoma Malabathricum L yang merupakan
famili dari Melastomataceae dan merupakan ordo
dari Myrtales yaitu merupakan
salah satu bangsa tumbuhan berbunga. Kata “Melastoma” berasal dari bahasa
Yunani yang berarti “mulut hitam”, hal ini dikarenakan warna hitam keunguan
yang tertinggal di mulut ketika kita memakan buahnya. Tumbuhan cengkodok
mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, glikosida dan steroid.
Senyawa flavonoid merupakan senyawa metabolit
sekunder (metabolit yang dimanfaatkan untuk mempertahankan diri dan
berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya) yang
terdapat pada tanaman hijau. Tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak dipakai
dalam pengobatan tradisional. Hal tersebut disebabkan flavonoid mempunyai
berbagai macam aktivitas terhadap macam-macam organisme. Pada tumbuhan
cengkodok, flavonoid berfungsi sebagai anti bakteri, antioksidan
dan jika diberikan pada kulit dapat menghambat pendarahan. Senyawa flavonoid
terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, bunga,
buah, dan biji.
Salah satu senyawa flavonoid yang terdapat pada tumbuhan
cengkodok adalah antosianin yaitu zat yang menyebabkan warna merah, orange,
ungu dan biru. Pigmen antosianin inilah yang menyebabkan warna ungu pekat pada buah
cengkodok dan warna merah jingga pada bunga cengkodok sehingga tumbuhan
cengkodok juga berpotensi sebagai pewarna alami.
Foto : Ekstraksi Buah Cengkodok,
warna ungu pekat (kiri), Ekstraksi Bunga Cengkodok, warna orange (kanan)
Tumbuhan cengkodok juga mengandung senyawa tanin yaitu
senyawa yang juga berfungsi sebagai senyawa metabolit sekunder untuk melindungi
tumbuhan dari serangan hama yang mempunyai rasa pahit dan kelat. Senyawa inilah
yang menambah sensasi rasa kelat pada buah cengkodok. Senyawa tanin ini juga
berfungsi sebagai astringent yaitu zat yang dapat menyebabkan jaringan biologis
mengkerut. Senyawa tanin biasa digunakan dalam bidang kesehatan dan kecantikan.
Dalam bidang kecantikan, senyawa ini umumnya digunakan sebagai toner pembersih wajah
untuk menutup pori-pori kulit.
Kandungan senyawa kimia lainnya pada tumbuhan
cengkodok adalah saponin. Saponin merupakan senyawa kimia yang berasal dari metabolit
sekunder yang banyak diperoleh dari bahan alami seperti tumbuhan. Senyawa ini bersifat seperti sabun
dan dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa. Di
kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa buih yang disebabkan karena
kita mengkocok suatu tumbuhan ke dalam air, hal tersebut disebabkan oleh
senyawa ini. Saponin memiliki
kemampuan sebagai pembersih dan antiseptik yang berfungsi membunuh dan mencegah
pertumbuhan mikroorganisme. Senyawa ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
dalam pembuatan shampo dan detergen dalam bidang industri.
Senyawa lain
yang terkandung dalam tumbuhan cengkodok yaitu glikosida merupakan zat
kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.
Jumlah kandungan glikosida ditemukan sangat sedikit pada kebanyakan jaringan tumbuhan.
Senyawa
turunan karbohidrat ini berperan terhadap pengobatan jantung, pencahar dan
analgesik (obat penahan sakit).
Kandungan
senyawa kimia lainnya yaitu steroid merupakan senyawa
organik lemak sterol tidak terhidrolisis.
Senyawa steroid yang berasal dari hewan (zoosterol) misalnya kolesterol, tetapi
jika berasal dari tumbuhan disebut fitosterol. Steroid alam telah lama
digunakan untuk pembuatan bahan baku obat di bidang farmasi. Senyawa steroid merupakan salah satu kandungan
metabolit sekunder untuk mengobati gangguan kulit, diabetes, gangguan menstruasi,
malaria dan antiinflamasi
(anti radang). Obat dengan kandungan steroid sering digunakan atlet atau
binaragawan untuk membentuk postur tubuh. Tetapi, penggunaan obat dari golongan
steroid yang berlebih dapat menyebabkan efek samping seperti hipertensi, osteoporosis,
moon face (bentuk wajah yang
menggemuk), gangguan fungsi ginjal dan penurunan produksi sperma pada pria.
Tumbuhan cengkodok tumbuh di daerah yang mempunyai
sinar matahari yang banyak, semak-semak belukar, lahan kosong yang subur, di
pinggiran jalan dan hutan. Kecamatan Pontianak Utara yang merupakan daerah yang
dilintasi garis Khatulistiwa memiliki sinar matahari yang berlimpah. Kecamatan
ini juga merupakan daerah yang masih terdapat lahan kosong tak terpakai dan
daerah yang mempunyai sejumlah ladang-ladang sayur dan buah, sehingga tumbuhan
ini berpotensi untuk tumbuh liar di pinggir jalan atau di pinggir ladang-ladang
yang ada di Kecamatan Pontianak Utara. Banyaknya tumbuhan cengkodok ini tidak
dibarengi dengan pemanfaatan terhadap khasiat yang terkandung dalam tumbuhan
ini. Tumbuhan ini hanya dibiarkan tumbuh dan berkembang begitu saja tanpa
diambil atau dimanfaatkan untuk menjadi produk yang lebih bernilai.
Semakin berkembangnya pembangunan di Kecamatan
Pontianak Utara dapat mempengaruhi kehidupan tumbuhan yang tumbuh di daerah
ini, tidak terkecuali tumbuhan cengkodok. Saat ini saja, ketika masih banyak
tumbuhan cengkodok yang tumbuh subur, kita tidak memaksimalkan manfaat dan
khasiat dari tanaman ini. Bisa kita bayangkan berpuluh-puluh tahun kedepan,
ketika tidak ada lagi lahan kosong atau tepian ladang tempat tumbuhnya tumbuhan
cengkodok ini, mungkin anak cucu kita hanya dapat mendengar cerita atau hanya
sekedar melihat gambar bahwa pernah ada tumbuhan liar bernama cengkodok yang
tumbuh di derah kita. Perlu adanya upaya melestarikan tumbuhan-tumbuhan liar
yang bermanfaat di daerah ini seperti misalnya pembangunan hutan kota agar tumbuhan
ini tidak punah.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar