marhaban ya ramadhan….
termenung ku sejenak
mengingat akan keselahanku yang lampau
andai kalian smua ada disini sobat
maafku trucap dari hati yang paling dalam..
maafin ya… smua kesalahanku
MAJELIS RAYON KAHMI PONTIANAK UTARA
Rabu, 24 Mei 2017
Rabu, 11 Mei 2016
PERKADERAN POLA MI INSTAN
Oleh: Dian Kartika Sari
KAHMI / ALUMNI IAIN PONTIANAK
Perkaderan adalah proses
terbentuknya sikap mental seorang kader dalam sebuah organisasi. Sikap mental
yang matang akan mempermudah para kader sebuah organisasi untuk mengembangkan
potensi dasar yang ada di dalam dirinya. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
merupakan salah satu organisasi kader yang tertua di Indonesia. Seiring
perkembangan zaman, perkaderan yang dilakukan organisasi hijau hitam di
Pontianak ini mengalami penurunan. Sistem perkaderan yang diperkenalkan kepada
anggota maupun kader saat ini telah terpolarisasi seperti mi instan, tinggal
rebus sebentar mi siap dimakan. Sehingga, kader yang terbentuk pun ‘lembek’
seperti mi instan yang sudah masak itu.
HMI; Kembali
Pada Cita-cita Intelektual dan Kemanusiaan
Oleh: Dian K.
Sari
Himpunan
Mahasisa Islam (HMI) telah berusia 64 tahun pada 5 Februari 2011 ini. Usia yang
tidak bisa dibilang cukup tua dan belum muda apabila dianalogikan dengan
seorang manusia. Pada usia tersebut, sebagian manusia ada yang sudah tidak bisa
beraktivitas lagi karena faktor kesehatan. Selain itu, ada juga sebagian yang
masih produktif dan kreatif di usia itu. Namun, organisasi Himpunan Mahasiswa
Islam hanyalah sebuah alat, seperti yang diungkapkan Ahmad Wahib dalam bukunya
Pergolakan Pemikiran Islam. Organisasi yang hanya benda mati ini hanya bisa
‘bergerak’ ke depan jika kader-kader yang berada di dalamnya juga bergerak ke
depan.
Beberapa tahun
terakhir, himpunan ini mengalami degradasi besar-besaran baik secara kualitas
maupun kuantitas. Sebut saja degradasi pola pemikiran, intelektual, pergerakan,
perkaderan, hingga degradasi jumlah kader. Akibatnya, HMI yang dalam cita-cita
luhurnya sebagai organisasi yang berada di dekat kaum-kaum tertindas (mustadh’afin), telah kehilangan
orientasi yang mengarah pada cita-cita luhur tersebut. Sehingga masyarakat yang
seharusnya menjadi mitra kader HMI, tidak mengenal apa itu HMI. Penurunan ini
terlihat pada tubuh HMI secara nasional, meski tidak keseluruhan cabang di
nusantara mengalami itu. Pada tulisan ini, penulis menitikberatkan pada kondisi
himpunan di Cabang Pontianak.
Rabu, 20 April 2016
Cengkodok,
Tumbuhan Liar yang Banyak Manfaat
Oleh : Nurdianti Awaliyah
(Ketua Bidang Eksternal)
Majelis Rayon KAHMI Pontianak Utara
Foto :
Tumbuhan Cengkodok di pinggir jalan
Masyarakat Provinsi Kalimantan Barat,
khususnya penduduk Kecamatan Pontianak Utara pasti sudah sangat mengenal dengan
tumbuhan cengkodok. Tumbuhan liar yang mempunyai buah kecil berwarna hitam keunguan
ini sering kita makan waktu masa kanak-kanak dulu. Rasa buahnya yang manis
agak-agak kelat ini selalu meninggalkan warna ungu pekat di lidah setelah kita
memakannya. Bunganya yang cantik berwarna ungu muda juga sering sekali kita
petik untuk kita jadikan mainan pasar-pasaran. Tumbuhan ini tumbuh di pinggiran
jalan atau di lahan tanah yang kosong.
Sabtu, 01 Agustus 2015
Kepingan Sejarah KAHMI
Korps Alumni HMI (KAHMI) diresmikan pada 17 September 1966, bertujuan meneruskan cita-cita HMI. Mulanya KAHMI terbentuk di daerah-daerah sebagai organisasi paguyuban. Kemudian dari munas ke munas paguyuban-paguyuban ini terus berkembang dan akhirnya menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 1985 tentang Keormasan. Dalam kegiatan KAHMI, perlu diusahakan agar kehadirannya betul-betul dibutuhkan oleh para Alumni HMI, dan sebagai wadah untuk meneruskan cita-cita perjuangan HMI.(Beddu Amang, dalam opini berjudul HMI, KAHMI dan Tantangannya, 18 Februari 1997) DALAM http://yakusa-hmi.blogspot.com/p/sejarah-kahmi.html
Langganan:
Komentar (Atom)

